Virtual private network atau VPN adalah teknologi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan aktivitas digital secara tertutup.
VPN dapat meyembunyikan internet protocol address atau kode angka unik dari perangkat yang terhubung ke internet, sehingga identitas dan data pribadi penggunanya relatif lebih terlindungi ketimbang memakai jaringan internet biasa.
Dengan VPN, pengguna juga bisa mengakses berbagai situs atau konten internet yang diblokir di wilayah tertentu.
Sejumlah negara menganggap penggunaan VPN harus disertai pengawasan pemerintah. Bahkan ada juga negara yang menyatakan VPN murni ilegal dan memberi sanksi untuk tiap penggunanya.
Adapun berdasarkan laporan We Are Social edisi Juli 2022, sekitar 27% dari populasi pengguna internet global berusia 16-64 tahun menggunakan VPN untuk sebagian aktivitas online mereka.
India menjadi negara yang penduduknya paling banyak menggunakan VPN dengan proporsi 39,9%. Kemudian Indonesia tercatat berada di peringkat kedua, dengan proporsi pengguna internet yang biasa memakai VPN sebanyak 38%.
Sementara itu proporsi pengguna VPN paling sedikit tercatat di Jepang, yakni hanya 10,2%.
Penggunaan VPN atau Virtual Private Network dapat memiliki beberapa dampak buruk, tergantung pada cara dan tujuan penggunaannya. Beberapa dampak buruk penggunaan VPN antara lain:
- Melanggar kebijakan perusahaan: Jika VPN digunakan untuk menghindari kebijakan perusahaan yang melarang akses ke situs tertentu, maka dapat menyebabkan masalah dengan manajemen perusahaan. Ini bisa menyebabkan sanksi, pemutusan hubungan kerja, atau bahkan tindakan hukum.
- Menyebabkan kecepatan internet yang lebih lambat: Penggunaan VPN dapat menyebabkan kecepatan internet yang lebih lambat karena koneksi harus diarahkan melalui server VPN. Ini dapat mempengaruhi pengalaman penggunaan internet, terutama jika pengguna memerlukan kecepatan yang cepat, seperti streaming video atau bermain game online.
- Meningkatkan risiko keamanan: Meskipun VPN dirancang untuk meningkatkan keamanan online, penggunaan yang tidak tepat atau salah konfigurasi dapat mengakibatkan risiko keamanan tambahan. Misalnya, jika pengguna menggunakan VPN yang tidak terpercaya, data pengguna bisa diretas atau disadap.
- Pelanggaran privasi: VPN dapat digunakan untuk menyembunyikan alamat IP pengguna, tetapi beberapa layanan VPN menyimpan data pengguna dan bahkan menjualnya ke pihak ketiga. Ini dapat mengancam privasi pengguna.
- Menyebabkan pemblokiran akun: Beberapa situs web dan platform online dapat mengidentifikasi pengguna yang menggunakan VPN dan memblokir akun mereka. Ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan kehilangan akses ke layanan yang dibutuhkan pengguna.
Namun, jika VPN digunakan dengan tepat dan tujuan yang jelas, dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan keamanan online dan melindungi privasi pengguna. [DAP]
Source: Katadata